Menjaga kepercayaan klien sering lebih sulit daripada menarik klien baru. Banyak perusahaan logistik kehilangan pelanggan bukan karena harga, tapi karena proses pengiriman yang lambat atau kualitas layanan tidak konsisten.
Masalah ini sering muncul saat menangani general cargo, jenis muatan yang bentuk dan penanganannya beragam.
Lantas apa yang harus dilakukan agar masalah ini tidak muncul? Artikel ini akan mengulas cara mengelola pengiriman dengan lebih efisien dan bikin klien makin loyal.
Jadi, yuk baca hingga selesai!
General cargo adalah jenis barang kiriman yang dikemas per satuan, bukan dalam bentuk curah seperti minyak atau beras. Jadi, tiap barang punya ukuran, bentuk, dan berat yang berbeda-beda.
Contohnya seperti mesin, alat industri, bahan bangunan, produk rumah tangga, atau elektronik. Karena macamnya banyak, penanganannya juga harus hati-hati biar barang tetap aman sampai tujuan.
Kelebihan dari jenis kargo ini adalah fleksibilitasnya. Barang bisa dikirim dalam jumlah kecil maupun besar, tergantung kebutuhan klien.
Tapi, justru karena bentuk dan ukurannya beragam, proses logistiknya jadi lebih rumit.
Baca Juga: Perbedaan Inbound dan Outbound Logistics, Kenali Prosesnya
General cargo nggak cuma satu jenis, lho. Setiap barang punya cara penanganan dan pengemasan yang berbeda tergantung bentuk, ukuran, dan sifatnya.
Nah, biar kamu lebih paham, berikut beberapa jenis muatan yang termasuk dalam kategori general cargo:
Break bulk cargo adalah barang berukuran besar atau berat yang dikirim tanpa menggunakan kontainer. Contohnya antara lain mesin industri, baja batangan, kayu gelondongan, turbin, hingga peralatan konstruksi.
Karena ukurannya tidak seragam dan cenderung berat, proses bongkar muatnya memerlukan alat bantu seperti crane dan forklift besar.
Biasanya, barang jenis ini digunakan untuk proyek-proyek infrastruktur atau industri berat. Tantangan utama dari break bulk cargo adalah perencanaan pemuatan dan penyusunan barang di kapal.
Baca Juga: Kenapa Airway Bill Krusial dalam Pengiriman Udara? Ini Faktanya
Bagged cargo adalah barang yang dikemas dalam karung atau kantong besar, misalnya beras, kopi, tepung, pupuk, gula, atau semen.
Jenis muatan ini sangat sering ditemui di pelabuhan-pelabuhan Indonesia, karena banyak hasil pertanian dan bahan baku dari Indonesia yang dikirim ke luar negeri masih dalam bentuk karung.
Masalah utamanya ada di kekuatan karungnya. Kalau karungnya robek, bocor, atau terkena air, maka isinya bisa rusak, misalnya tepung jadi menggumpal atau pupuk jadi lembap.
Karena itu, proses bongkar muat (loading dan unloading) harus ekstra hati-hati. Biasanya dilakukan dengan dua cara:
Selain itu, karung-karung ini juga harus disusun dengan rapi di kapal atau gudang, agar tidak mudah tergelincir atau roboh.
Baca Juga: Kenapa Cold Chain Penting bagi Industri F&B? Ini Alasannya
Untuk meningkatkan efisiensi, banyak perusahaan kini memilih sistem palletized cargo, yaitu pengiriman barang yang ditata di atas palet kayu atau plastik.
Sistem ini mempermudah proses loading dan unloading, karena forklift bisa langsung mengangkat beberapa barang sekaligus.
Keuntungan lain dari palletized cargo adalah meminimalkan risiko kerusakan barang, karena kemasan tidak perlu sering dipindah satu per satu.
Jenis muatan ini banyak digunakan untuk produk konsumen, bahan makanan, serta barang elektronik.
Jenis ini paling banyak digunakan karena praktis dan aman. Barang dikemas rapi di dalam kontainer standar, lalu diangkut dengan kapal, truk, atau kereta.
Karena bentuknya seragam, proses logistik jadi jauh lebih cepat dan efisien.
Menariknya lagi, sistem kontainer ini juga memungkinkan pengiriman multimoda. Jadi, kontainer bisa langsung dipindahkan antar moda transportasi tanpa perlu bongkar muat isinya. Praktis banget, kan?
Kalau kamu menjalankan bisnis yang rutin kirim barang dalam jumlah besar, sistem seperti ini bisa bantu hemat waktu dan biaya.
Baca Juga: Apa Itu Stuffing Container? Kenali Prosesnya di Logistik
Mengelola general cargo bukan sekadar memindahkan barang dari satu titik ke titik lain. Ada beberapa hal yang sering jadi tantangan, terutama di Indonesia:
Untuk mengatasi tantangan ini diperlukan strategi pengelolaan muatan yang tepat agar tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan logistik dan pengirim.
Baca Juga: Pentingnya Lead Time dalam Pengelolaan Logistik
Supaya pengiriman general cargo tetap lancar dan pelanggan puas, perusahaan logistik perlu punya sistem kerja yang rapi dan konsisten. Nah, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
Setiap tahap pengiriman mulai dari pengemasan, pemuatan, hingga penyimpanan harus punya SOP (Standard Operating Procedure) yang jelas. Tujuannya agar tidak ada perbedaan kualitas layanan antar proyek atau tim.
Misalnya, penggunaan alat pengangkat khusus untuk muatan berat, atau sistem penyusunan barang yang memperhitungkan stabilitas kapal. Dengan SOP yang terstandar, risiko kerusakan bisa ditekan.
Baca Juga: Peran Penting Freight Forwarder dalam Pengiriman Barang
Pemanfaatan teknologi menjadi kunci efisiensi dalam pengelolaan general cargo. Sistem tracking berbasis GPS memungkinkan perusahaan memantau posisi barang secara real time, meminimalkan risiko keterlambatan, dan memberikan transparansi penuh kepada pelanggan.
Selain itu, penggunaan Warehouse Management System (WMS) dan Transportation Management System (TMS) membantu mengatur penyimpanan, rute, serta jadwal pengiriman secara otomatis.
Dengan penerapan sistem digital yang terintegrasi, proses distribusi menjadi lebih cepat, akurat, dan mudah dikendalikan dari satu platform terpadu.
Tim logistik perlu tahu cara menangani berbagai jenis barang dengan benar. Pelatihan rutin tentang bongkar muat dan keselamatan kerja penting banget untuk menjaga kualitas layanan.
Selain keterampilan teknis, SDM logistik juga perlu dibekali dengan pengetahuan tentang regulasi pengiriman, standar keamanan internasional, dan penggunaan teknologi logistik terkini.
Banyak klien lebih memilih penyedia logistik yang menawarkan layanan end-to-end, mulai dari pengambilan barang di gudang, transportasi, hingga pengantaran akhir.
Model layanan terintegrasi membuat proses pengiriman lebih praktis bagi klien dan mengurangi potensi kesalahan koordinasi antar vendor.
Baca Juga: Apa Itu CIF? Kenali Bedanya dengan FOB
Kalau pengelolaan general cargo dilakukan dengan benar, efeknya bisa langsung terasa dan ini bukan cuma buat pelanggan, tapi juga buat perusahaan logistiknya.
Memang, mengelola general cargo itu penuh tantangan. Tapi kalau dijalankan dengan sistem yang terstandar, digital, dan terintegrasi, semuanya bisa lebih efisien dan bebas repot.
Nah, tapi kamu tenang aja karena masalah seperti ini tidak akan kamu alami jika menggunakan layanan pengiriman cargo dari forwarder.ai.
Di forwarder.ai, pengiriman barangmu akan di-handle oleh ekspedisi profesional dan semua prosesnya sangat transparan, termasuk harganya.
Di platform ini, kamu juga punya akses untuk monitoring posisi barang secara real-time. Dan semuanya bisa diakses langsung dari smartphone kamu.
Kalau kamu mau tahu bagaimana layanan trucking cargo forwarder.ai bisa menjadi solusi praktis yang menawarkan banyak keuntungan buat bisnismu, yuk baca penjelasan lengkapnya di artikel ini: Jasa Trucking Terjangkau dan Aman.
Booking, cek harga, pilih rute, dan tracking barang, semua bisa kamu lakukan lewat
forwarder.ai.
Nggak ada lagi cerita tanya-tanya manual. Hemat waktu, hemat tenaga, dan tetap punya kontrol
penuh atas pengirimanmu.