Kalau kamu berkecimpung dengan bisnis pengiriman atau logistik, pasti pernah dengar istilah CIF dan FOB. Dua istilah ini memang sering muncul saat impor barang dari luar negeri.
Lantas apa perbedaan antara keduanya? Mana yang lebih menguntungkan buat bisnis kamu? Yuk, kita bahas satu per satu!
CIF adalah singkatan dari Cost, Insurance, and Freight. Dalam sistem ini, penjual bertanggung jawab atas biaya pengiriman, asuransi, dan ongkos kirim sampai barang tiba di pelabuhan tujuan (misalnya di Indonesia). Artinya, kamu sebagai pembeli hanya perlu mengurus barang setelah sampai di pelabuhan tujuan.
Misalnya, kamu mengimpor sepatu dari Tiongkok ke Jakarta dengan CIF. Maka, penjual akan mengurus pengiriman sampai barang mendarat di Pelabuhan Tanjung Priok, lengkap dengan asuransinya.
Begitu barang sampai, barulah kamu ambil alih untuk mengurus bea cukai dan pengiriman ke gudang atau lokasi yang kamu tentukan.
Sistem CIF ini umum digunakan dalam perdagangan internasional, terutama ketika pembeli nggak mau repot mengurus pengiriman dan lebih memilih penjual untuk mengatur semuanya.
CIF sering dibandingkan dengan FOB. FOB adalah singkatan dari Free On Board. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada siapa yang bertanggung jawab atas biaya dan risiko selama perjalanan barang.
Berikut perbedaan CIF dan FOB:
Jadi, kalau pakai FOB, kamu yang harus mencari sendiri jasa pengiriman dan asuransi. Sebaliknya, kalau pakai CIF, semuanya sudah diurus oleh penjual, tapi biayanya bisa lebih mahal.
Baca Juga: Warehouse Management System: Arti, Manfaat dan Contohnya
Lalu, kenapa banyak orang memilih CIF? Ini dia beberapa keuntungan CIF:
Baca Juga: Perbedaan First Mile, Mid Mile, dan Last Mile dalam Logistik
Tapi, sistem ini juga punya kekurangan yang harus kamu pertimbangkan, ya. Berikut beberapa kekurangan CIF:
Memilih antara CIF dan FOB sebenarnya tergantung pada kebutuhan bisnis kamu. Berikut beberapa panduan untuk memilih yang terbaik:
Memilih antara CIF dan FOB sebenarnya tergantung pada kebutuhan bisnis kamu. Berikut beberapa panduan untuk memilih yang terbaik:
Baca Juga: Apa Itu Metode FIFO dan LIFO? Contoh dan Cara Mengelolanya
Buat kamu yang penasaran bagaimana alur kerja CIF, berikut prosesnya:
Mau pakai CIF atau FOB? Semua balik lagi ke kebutuhan bisnismu. Kalau mau yang lebih praktis dan nggak ribet urus pengiriman, CIF bisa jadi pilihan. Tapi kalau mau lebih fleksibel dan bisa atur logistik sendiri, FOB bisa lebih menguntungkan.
Nah, kalau bisnismu masih fokus di dalam negeri, tetap penting punya sistem pengiriman yang rapi dan efisien, ya.
Di sinilah forwarder.ai bisa bantu kamu. Dengan sistem digital yang simpel, kamu bisa atur pengiriman ke berbagai kota di Indonesia, lacak status barang secara real-time, dan pastikan semuanya sampai tepat waktu.
Jadi, kalau mau pengiriman yang lebih gampang, transparan, dan bebas ribet, yuk coba pakai forwarder.ai.
Booking, cek harga, pilih rute, dan tracking barang, semua bisa kamu lakukan lewat
forwarder.ai.
Nggak ada lagi cerita tanya-tanya manual. Hemat waktu, hemat tenaga, dan tetap punya kontrol
penuh atas pengirimanmu.